Banyuwangi, 9 November 2024 — Pada Sabtu, 9 November 2024, MTsN 8 Banyuwangi menjadi tuan rumah bagi Diseminasi Bimbingan Teknis (Bimtek) tindak lanjut Program AKMI (Aktualisasi Kompetensi Minimal Indonesia). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran di MTsN 8 Banyuwangi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi di berbagai bidang melalui materi yang disampaikan oleh dua narasumber berkompeten, yaitu M. Imam Baihaqi, S.Pd. dan Ermawati, S.Kom.
Acara yang berlangsung di aula MTsN 8 Banyuwangi ini membahas empat aspek literasi yang sangat penting dalam dunia pendidikan modern: Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya. Setiap materi dirancang untuk membantu para guru mengembangkan keterampilan pedagogik mereka, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan memperkaya pengalaman belajar bagi siswa.
M. Imam Baihaqi, sebagai salah satu narasumber, membuka sesi dengan penjelasan mengenai pentingnya Literasi Membaca. Ia menjelaskan bahwa membaca bukan hanya sekadar aktivitas untuk memperoleh informasi, tetapi juga merupakan keterampilan dasar yang sangat penting untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa. “Dengan memperkuat literasi membaca, kita membuka jalan bagi siswa untuk mengakses berbagai pengetahuan di bidang lain, baik itu matematika, sains, maupun ilmu sosial,” ujar Imam Baihaqi.
Sementara itu, Ermawati, S.Kom., yang berfokus pada Literasi Numerasi, menyampaikan betapa krusialnya kemampuan numerasi dalam kehidupan sehari-hari. “Literasi numerasi adalah dasar bagi kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah. Selain itu, keterampilan ini sangat penting dalam mengasah kemampuan analisis data yang diperlukan di hampir semua bidang ilmu pengetahuan dan profesi,” jelas Ermawati.
Kegiatan Bimtek ini juga membahas Literasi Sains, yang menurut Baihaqi, sangat penting untuk membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis dan ilmiah. “Di dunia yang semakin didominasi oleh teknologi dan pengetahuan berbasis riset, literasi sains akan membantu siswa dalam memahami fenomena alam dan sosial dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis bukti,” katanya.
Tidak kalah penting, Literasi Sosial Budaya juga menjadi bagian dari materi yang disampaikan. Literasi ini berfungsi untuk memperkenalkan siswa pada pentingnya keberagaman dan pemahaman antar budaya. “Dengan menguasai literasi sosial budaya, siswa diharapkan dapat lebih bijak dalam bersikap dan berinteraksi dalam masyarakat yang pluralistik,” tutur Ermawati.
Seluruh guru mata pelajaran yang hadir tampak antusias dan aktif selama sesi berlangsung. Banyak yang mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait tantangan dalam mengimplementasikan literasi di kelas masing-masing. “Materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan yang kami hadapi di lapangan. Saya rasa, dengan meningkatkan kemampuan literasi ini, kami akan lebih mudah dalam mengajarkan konsep-konsep yang kompleks kepada siswa,” ujar salah satu guru peserta Bimtek.
Kepala MTsN 8 Banyuwangi, Ibu Sri Endah Zulaikahtul Kharimah, S.Ag.,M.Pd., menyambut positif kegiatan ini dan berharap seluruh guru dapat mengimplementasikan hasil Bimtek dalam proses pembelajaran sehari-hari. “Dengan pelatihan ini, diharapkan kualitas pendidikan di MTsN 8 Banyuwangi dapat terus berkembang, khususnya dalam aspek literasi. Kami sangat mendukung program-program seperti ini untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas pendidikan di sekolah,” kata Rofi’i.
Diseminasi Bimtek ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung para pendidik dalam meningkatkan keterampilan literasi mereka, sejalan dengan tujuan AKMI untuk memperkuat kompetensi minimal yang diperlukan dalam pendidikan di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberi manfaat bagi guru, tetapi juga akan berdampak positif pada perkembangan kemampuan siswa di MTsN 8 Banyuwangi.