Pembinaan GTK dan Uji Publik Kitab Tagrib Berbahasa Inggris

Banyuwangi, 8 November 2024 – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi, Bapak Choironi Hidayat, secara resmi memimpin acara pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dan uji publik terhadap terjemahan Kitab Tagrib yang diselenggarakan pada Jumat, 8 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama serta memperkenalkan dan mengevaluasi terjemahan kitab klasik dalam konteks kekinian.

Dalam kesempatan ini, Bapak Choironi Hidayat menekankan pentingnya peran guru agama dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter dan moral yang kuat. “Guru agama harus menjadi contoh teladan dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya dalam penyampaian materi ajar, tetapi juga dalam membentuk akhlak mulia bagi siswa-siswi kita,” ujarnya dalam sambutannya.

Beliau juga mengajak para guru untuk terus meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran melalui pelatihan-pelatihan berkala serta pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar. “Kita harus beradaptasi dengan perubahan zaman agar pendidikan agama tetap relevan dan efektif dalam memberikan pencerahan kepada peserta didik,” tambahnya.

Setelah pembinaan GTK, acara dilanjutkan dengan uji publik terhadap terjemahan Kitab Tagrib yang dilakukan oleh siswa siswa kelas 9A. Kitab ini merupakan karya klasik yang membahas berbagai aspek kehidupan sosial, agama, dan moral dari perspektif Islam. Terjemahan ini bertujuan untuk membuat kitab tersebut lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda yang tidak sepenuhnya menguasai bahasa Arab.

Dalam acara uji publik ini, siswa siswi kelas 9A menampilkan pembacaan dan mengartikan kitab dengan berbahasa inggris serta melakukan tanya jawab yang dilakukan oleh Bapak Choroni Hidayat. Siswa siswi kelas 9A tersebut telah melakukan pembekalan kitab taqrib selama 12 kali pertemuan yang langsung di bimbing langsung oleh KH. Ainun Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Falah Glenmore di batu oleh beberapa ustadz yang sudah kompeten di bidangnya.

Acara ini ditutup dengan harapan bahwa kedua inisiatif, baik pembinaan GTK maupun penerjemahan kitab agama, dapat memperkuat fondasi pendidikan agama di MTsN 8 Banyuwangi. Bapak Choironi Hidayat menegaskan bahwa pendidikan agama harus terus disesuaikan dengan dinamika zaman tanpa mengurangi esensi dan nilai-nilai ajaran agama yang telah diwariskan.

“Dengan meningkatkan kualitas guru dan memperkenalkan karya-karya ilmiah seperti Kitab Tagrib, kita berharap bisa mencetak generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan global,” tutupnya.

Kabar Sekolah Lainnya

Download App M8B

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Download App M8B

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman